Jalan Ninja

Assalammualaikum warrahmatulahi wabarakatu.

Postingan ini adalah postingan pertama saya setelah postingan pertama saya sebelumnya.
Oke kita mulai,,,,

Libur singkat mengakhiri dirinya diawal pekan.
orang-orang berlibur untuk melupakan kepenatan dan berbaik sangka dengan rumah.
Jangan terburu-buru dijalan, kata Ibu
Aku hanya menggumamkan "iya" dari mulutku, sambil mempersiapkan kendaraanku.
Ibu selalu mengingatkanku untuk tidak melulu bergelimang pekerjaan, Ibu pulalah yang selalu menginginkanku untuk pulang lebih awal dari kerja.
Kini ibu dan ayah sedang di kota orang. Duduk dirumah sendiri, membeli makan sendiri, berjalan sendiri, pokoknya serba sendiri.

Malam Cerah setelah isya.
Malam dengan suasana yang luar biasa untuk mengenang tentang masa lalunya.
Serupa rumah, Ibu adalah guru terbaik untuk mengenalkan apa itu pintu, pintu yang akan membawa si anak ini ke dunia luarbagaimana ibu mengajarkan cara memegang gagang pintu, harus diputar kearah manakah gagang pintu agar terbuka, bagaimana cara melangkahkan kaki perlahan keluar rumah, hingga kini aku bisa melihat negeri yang bahaya daripada hari-hari yang pasrah. bagaimana cara  menyusun kata hingga kalimat yang harus diucapkan dilluar sana.
Barang kali dirumah, sianak ini bisa berucap sekendak hatinya. Tapi diluar sana, tuann.....
hatimu kadang harus menjadi nomor dua. Segala sesuatu yang bersifat duniawi berebut, seringnya beradu sikut untuk menjadi nomor satu. disitulah kadang-kadang orang yang menyebut dirinya penguasa dewasa itu kerap kehilangan hatinya, terlalu mudah memainkan peran hatinya di setiap jejak langkah. Ibu, sebagai rumah awal yang saya tinggali 10 bulan (normalnya 9bulan 10 hari) memiliki peran luar biar sebagai navigasi awal untuk ego dan hati.

oleh itu sebabnya saya sebagai lelaki normal yang cukup sadar hal ini pasti mencari pasangan yang pandai menata hati, disamping juga pandai menjaga diri,
ya.... malah curhat

Berbahagialah kita yang masih beribu. Rawatlah, dan jadilah penghuni rumah yang baik selagi bisa.
Bayangkan skema diatas tak berlaku untuk kita,
Menjadi seorang anak yang haus akan pelajaran, nilai-nilai, dan sesuatu yang bernama cinta. Bayangkan ini pula, tergopoh-gopoh mencari makna sebuah pintu, mencari cara membukanya, buta arah akan kaki yang akan melangkah keluar, sebab rumah itupun sudah runtuh, sudah hilang tak dapat dijamah. Berdiri di tengah kekosongan, dan dihadapkan pada dunia luar dengan tanda tanya besar

Ibu itu sosok luar biasa yang selalu mengajarkan untuk menanamkan kaki, bukan lutut.
Kuharap kalian paham. Seandainya kalian kurang paham kuharap kalian mencari tau sosok Nyai Ontorosoh yang diceritakan Mas BPram(Julukanku untuk Pramoedya ananta toer) dalam buku tetralogi Buru.

Sebenarnya aku masih banyak cerita tentang sosok tangguh itu.
wanita yang terlewat tangguh dengan cerita hidupnya, dan didikannya.
Tapi apalah daya, kita hidup didunia harus mandiri, kita tidak boleh berlarut-larut dengan kenangan yang lalu. kita harus jadi yang dia harapkan.
Tak boleh menggantungkan apa-apa pada siapa-siapa, seyogyanya lahir tidak membawa apa-apa dan siapa-siapa.
So, aku akan lanjutkan cerita yang lainnya.

Oke kita mulai lagi.
Sebenarnya perkenalan kemarin kurang lengkap, banyak yang berkata aku ini lucu.
Buktinya? orang -orang sering membalas w.a dengan wkwkwkwk, padahal sebenarnya aku ini bukan lucu, cuman ganteng doang...

Anak lelaki ini memang brengsek, kepalanya seperti radio.
terlalu banyak musik didalam hidupnya, padahal dia sadar hal itu kurang baik dalam mengekspresikan kepenatan, terlebih untuk individu yang memahami hakikat musik bersifat melalaiakan apalagi banyak musik sekarang yang menuhankan cinta kepada lawan jenis secara berlebih, mengikis akidah, dan bersifat candu pada alam sadar.
Semua itu genjutsu

Bahagia setelahh mendengar lagu pun genjutsu.
diandaikan.
Tapi, hidup memang penuh genjutsu.
Bagi sebagian orang tawa itu tangis yang menyamar.
Orang-orang hanya menjalani kehidupan yang maha asyik ini dalam punggung panggung kehidupan,
begitupun  aku, aku tidak ingin mati meninggalkan air mata dan menyisakan kesedihan.

Dalam kehiddupan anime kita semua diibaratkan ninja.
Hidup dalam pengabdian akan tugas-tugas.
Hidup dalam penantian akan sesuatu,  kadang lama kadang sebentar, kadang sekejap, namun pasti ada akhirnya.
Dalam penantian itu kadang beruntung berada diatas, kadang dibawah atau paling bawah, tapi mustahil paling atas.
Makan ramen ditempat mewah, besok makan ramen dipinggiran, semua hanya lewat saja.
selama sadar, ketika mewah tak jumawa, ketika hanya berecukupan tak banyak mencela.
toh semuanya sementara, syukuri yang ada.
Dalam penantian ini juga kita bertemu dengan rekan ninja dari keberagaman , Tak perlu sakit hati karena tak terlalu dihiraukan dan dimengerti, bagimu kamu benar, bagi dia, dia lebih benar, bagimu dia salah, bagi dia kamu lebih salah. berteman memang tak mudah, karena harus memahami, tak gampang tepatnya, karena ada pengorbanan disana.
Tapi jika disatukan impian yang sama, genggam eratlah, nikmati saja gelapnya.
oh iya bagi ninja ninja yang berhasil ada reward yang tiada batasnya. bagi yang gagal, ada juga hukumannya.
So, Bertahanlah para ninja..

mohon maaf kalau ada salah kata :)
Salam hangat dari rekanmu sesama ninja..


wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatu.

Postingan Populer